Senin, 13 Desember 2010

Upaya- Upaya Peningkatan Minat Petani terhadap Budidaya Jarak Pagar (Jatrhopha curcas L.) di Kabupaten Kupang melalui pendekatan SWOT

Berikut adalah upaya- upaya guna meningkatkan minat petani terhadap budidaya jarak pagar dengan menggunakan metode analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dengan mengidentifikasikan hal- hal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dalam program pengembangan jarak pagar yang sudah dijalankan dan diperoleh beberapa strategi yakni dengan mengkombinasikan faktor internal (kekuatan dan kelemahan ) dan faktor eksternal ( peluang dan ancaman ). Hal tersebut dapat diidentifikasikan pada tabel matrik SWOT sebagai berikut.

a)      Strategi SO
Strategi SO merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan (Strengths) untuk mengambil manfaat dari peluang (Oportunities) yang ada. Dari tabel diatas diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki yakni lahan yang ada  potensial untuk budidaya jarak pagar dan selain itu petani di Kabupaten Kupang umumnya dalah pekerja keras dan bersemangat tinggi dalam berusahatani. Sedangkan ada banyak peluang yang seperti terlihat pada tabel 8 tersebut, sehingga strategi dan upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat petani dalam hal budidaya jarak pagar sebagai berikut :
1.      Potensi lahan yang ada dimanfaatkan dengan budidaya jarak pagar  melalui  program pengembangan jarak pagar, yakni potensi lahan di Kabupaten Kupang baik untuk budidaya jarak pagar sehingga bermanfaat selain untuk budidaya tanaman lain.
2.      Petani didampingi dan dipantau selama proses budidaya berlangsung oleh petugas lapangan atau penyuluh dari pemerintah. Pendampingan para penyuluh sangat penting adanya, yakni dengan memantau para petani yang mengikuti program pengembangan jarak secara kuntinu, karena apabila dalam proses budidaya tersebut ditemui hambatan maka petani bisa berkonsultasi dengan penyuluh tersebut sehingga petani tidak dibiarkan jalan sendiri.
3.      Pemerintah menjadi fasilitator dalam kemitraan antara petani dan pabrik biodiesel. Melihat bahwa peluang telah adanya pabrik biodiesel yang siap berproduksi namun membutuhkan bahan baku, sehingga peranan pemerintah dalam hal ini sangat penting yakni menjadi penghubung sekaligus fasilitator dalam kemitraan antara petani sebagai produsen bahan baku dan pabrik yang akan memproduksi biodiesel. Karena kenyataan yang ada sekarang bahwa, pabrik biodiesel di Kabupaten Kupang sudah ada, namun sampai saat ini belum berproduksi karena tidak memperoleh bahan baku. Sehingga peran pemerintah untuk menghubungkan rantai produksi dari hulu sampai ke hilir sangatlah penting adanya.
b)      Strategi WO
Strategi WO yaitu mengembangkan suatu upaya dalam memanfaatkan peluang (Opportunities) untuk mengatasi kelemahan (Weaknesses) yang ada.
Pada tabel 8 diatas terlihat bahwa ada beberapa kelemahan yang ditemui pada petani dalam hal budidaya jarak pagar, sehingga bila dimanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan tersebut maka diperoleh strategi sebagai berikut :
1.      Lahan tidur yang ada  dimanfaatkan untuk budidaya jarak pagar. Lahan tidur yang masih kosong dapat dimanfaatkan untuk budidaya jarak pagar, sehingga tidak mengganggu lahan produktif yang sudah ditanami tanaman lain.
2.      Petani dikutsertakan dalam penyuluhan pertanian mengenai budidaya jarak pagar. Pada umumnya pengetahuan yang dimiliki petani di Kabupaten Kupang mengenai teknik budidaya jarak pagar yang baik dan benar masih sangat minim. Kebanyakan petani yang mengikuti program jarak pagar, hanya menanam dan membiarkannya begitu saja tanpa adanya pemeliharaan yang baik, sehingga seringkali produksi yang dihasilkan dari jarak pun tidak maksimal, bahkan adapula tanaman yang akhirnya mati. Oleh sebab itu dari hal- hal seperti ini perlu diperhatikan oleh pemerintah yakni memberikan penyuluhan pertanian terutama dalam hal teknik dan budidaya jarak pagar dan menjelaskan pada petani tentang pentingnya tanaman jarak terutama mengenai manfaat dari biji jarak sebagai tanaman penghasil biodiesel.
3.      Petani diberi bantuan bantuan sarana produksi dari pemerintah yang berkaitan dengan jarak pagar. Sarana produksi adalah salah satu faktor penting bagi petani dalam berusahatani. Sarana produksi yang memadai dapat mempermudah petani untuk dapat melakukan usahatani. Sarana produksi dalam bentuk bibit pupuk, obat-obatan, peralatan untuk budidaya dan sebagainya sangat penting untuk menunjang proses budidaya, panen dan pasca panen. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam program pengembangan tanaman jarak pagar, karena pemberian bibit ataupun anakan saja tidaklah cukup. Selain itu pemberian bantuan pupuk, obat-obatan dan peralatan berusahatani yang berkaitan dengan tanaman jarak pagar kepada petani perlu dilakukan oleh pemerintah, sehingga mempermudah petani untuk membudidayakan jarak pagar dan masalah yang dihadapi dalam proses budidaya dapat teratasi, dan produksi pun bisa optimal.
c)      Strategi ST
Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (Strengths) untuk menghindari ancaman (Treaths).Berikut penjelasan strategi yang sudah tergambar pada tabel 7 yakni :
1.      Menghubungkan  saluran pemasaran dari petani hingga ke pabrik oleh pemerintah. Upaya ini sama dengan upaya pada strategi SO, namun yang dilihat dalam strategi ini adalah ancaman yakni umumnya tidak ditemukannya pedagang pengumpul yang mencari biji jarak pada daerah- daerah yang menjadi tempat budidaya jarak pagar di Kabupaten Kupang, sehingga petani pun kebingungan harus kemana memasarkan hasil produksi mereka.  Oleh Karena itu hal ini sangat  perlu diperhatikan oleh pemerintah di Kabupaten Kupang khususnya, agar proses pemasaran tidak menjadi penghalang bagi petani untuk memperoleh keuntungan.
2.      Menetapkan harga produksi  jarak pagar yang sesuai oleh pemerintah ditingkat petani. Ancaman adanya komoditi lain yang lebih menguntungkan bagi petani bila dibanding dengan budidaya jarak pagar, merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Penetapan harga yang sesuai ditingkat petani perlu dilakukan pemerintah, agar mampu memotivasi petani untuk berminat membudidayakan jarak pagar.
d)     Strategi WT
Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).  Dengan melihat ancaman dan kelemahan yang ada maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah :
1.      Mendifersifikasikan jarak pagar dengan komoditi lainnya. Melihat bahwa ancaman adanya komditi lain yang lebih menguntungkan, maka salah satu cara adalah dengan mendifersifikasikan  jarak pagar dengan komoditi lainnya, sehingga keuntungan yang diperoleh petani bisa bertambah dengan adanya beragamnya komoditi yang diusahakan atau dibudidayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar